Manajer The Reds, Brendan Rodgers, optimistis skuat yang
dimiliki saat ini bertambah kuat. Seiring kedatangan beberapa pemain
anyar pada bursa transfer, Liverpool bisa bersaing untuk memperebutkan
pos empat besar pada musim 2013-14.
Rodgers
sangat santai dan percaya diri jelang laga perdana Liverpool di Premier
League melawan Stoke City, Sabtu (17/8). Sang manajer menganggap
kekuatan skuat saat ini sudah cukup signifikan ketimbang musim lalu. Dia
juga mengakui aksi The Reds pada bursa transfer belum usai.
"Dari berbagai sisi, skuat ini sudah lebih kuat dan kami masih berharap bisa mendatangkan satu atau dua pemain lagi sebelum bursa transfer ditutup. Ada beberapa pemain yang sudah dihubungkan, tapi belum ada yang sangat dekat saat ini," jelas Rodgers.
Hasrat Rodgers untuk memperkuat tim memang cukup besar. Dia pun menganggap pramusim Liverpool berjalan baik dan lancar.
"Semua pemain sudah beradaptasi dengan baik terkait cara bekerja tim ini. Hal tersebut membuat klub semakin stabil. Saya percaya tim ini sudah siap memberikan yang terbaik."
"Kami memang terlalu banyak imbang di kandang pada musim lalu pada sebuah laga yang seharusnya bisa dimenangkan. Saya harap kedatangan beberapa pemain baru membuat kami bisa lebih maksimal saat bermain."
Meski begitu, Rodgers berharap skuat tidak sombong karena berhasil mendapatkan hasil maksimal hampir di semua laga pramusim.
"Fase terpenting adalah saat kompetisi dimulai. Kami terus mencoba membangun fondasi yang baik. Momentum positif sudah terlihat. Saya memiliki optimisme cukup tinggi," tandasnya.
Terkait peluang untuk menembus zona Liga Champions, Rodgers tanpa ragu membenarkan bahwa target Liverpool musim ini adalah finis di empat besar.
"Menembus zona Liga Champions adalah target hampir semua manajer di Premier League. Skuat akan berjuang lebih keras tahun ini demi mencapai target."
"Walaupun itu akan menjadi sangat berat. Menjadi lebih berat lagi jika melihat klub yang sudah menjadi langganan empat besar. Menembus zona Liga Champions akan sangat berat, tapi saya percaya, dengan mental dan fokus yang kuat dari tim, kami memiliki kesempatan itu."
Liverpool berhasil menang pada enam laga pramusim sebelum akhirnya tunduk dari FC Celtic pada laga persahabatan terakhir. Meski begitu, Rodgers meyakini kekalahan tersebut tak berpengaruh kepada semangat tim.
"Laga melawan Celtic sangat penting dalam sebuah pramusim, terutama untuk kebugaran para pemain. Kami memang melakukan beberapa kesalahan yang harus dibayar mahal dengan kekalahan. Meski begitu, tujuan dan target awal selama pramusim telah tercapai."
"Jelang laga melawan Stoke, saya sangat senang dengan cara kami bekerja. Laga pekan lalu melawan Celtic merupakan kesempatan yang jarang terjadi dan berlangsung hebat. Saya puas dengan cara tim membuat peluang. Memang kami kalah, tapi tak selamanya hasil akhir menjadi fokus utama pramusim," tutur manajer asal Irlandia Utara itu.
Stoke menjadi salah satu lawan yang membuat Liverpool kesulitan. Musim lalu, The Reds hanya bermain imbang di kandang dan harus tunduk saat tandang. Meski begitu, Stoke saat ini dilatih oleh manajer anyar, Mark Hughes.
"Manajer baru selalu membutuhkan waktu untuk memberikan hasil maksimal. Saya tak bisa membicarakan Stoke tanpa memberikan kredit untuk mantan manajer mereka, Tony Pulis. Membuat Stoke menjadi tim yang stabil jelas membutuhkan perjuangan sangat besar. Mereka berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan luar biasa."
"Stoke merasa membutuhkan sesuatu yang berbeda dan memilih Hughes yang merupakan manajer hebat. Hughes memiliki gaya melatih yang sangat khas dan bisa sukses dengan itu. Saya yakin dia memiliki ide untuk membuat Stoke semakin kuat. Pun memiliki pemain-pemain hebat di dalamnya. Kami mengerti setelah bermain imbang tanpa gol di kandang musim lalu, laga melawan Stoke akan selalu berat," ujar manajer 40 tahun ini.
"Dari berbagai sisi, skuat ini sudah lebih kuat dan kami masih berharap bisa mendatangkan satu atau dua pemain lagi sebelum bursa transfer ditutup. Ada beberapa pemain yang sudah dihubungkan, tapi belum ada yang sangat dekat saat ini," jelas Rodgers.
Hasrat Rodgers untuk memperkuat tim memang cukup besar. Dia pun menganggap pramusim Liverpool berjalan baik dan lancar.
"Semua pemain sudah beradaptasi dengan baik terkait cara bekerja tim ini. Hal tersebut membuat klub semakin stabil. Saya percaya tim ini sudah siap memberikan yang terbaik."
"Kami memang terlalu banyak imbang di kandang pada musim lalu pada sebuah laga yang seharusnya bisa dimenangkan. Saya harap kedatangan beberapa pemain baru membuat kami bisa lebih maksimal saat bermain."
Meski begitu, Rodgers berharap skuat tidak sombong karena berhasil mendapatkan hasil maksimal hampir di semua laga pramusim.
"Fase terpenting adalah saat kompetisi dimulai. Kami terus mencoba membangun fondasi yang baik. Momentum positif sudah terlihat. Saya memiliki optimisme cukup tinggi," tandasnya.
Terkait peluang untuk menembus zona Liga Champions, Rodgers tanpa ragu membenarkan bahwa target Liverpool musim ini adalah finis di empat besar.
"Menembus zona Liga Champions adalah target hampir semua manajer di Premier League. Skuat akan berjuang lebih keras tahun ini demi mencapai target."
"Walaupun itu akan menjadi sangat berat. Menjadi lebih berat lagi jika melihat klub yang sudah menjadi langganan empat besar. Menembus zona Liga Champions akan sangat berat, tapi saya percaya, dengan mental dan fokus yang kuat dari tim, kami memiliki kesempatan itu."
Liverpool berhasil menang pada enam laga pramusim sebelum akhirnya tunduk dari FC Celtic pada laga persahabatan terakhir. Meski begitu, Rodgers meyakini kekalahan tersebut tak berpengaruh kepada semangat tim.
"Laga melawan Celtic sangat penting dalam sebuah pramusim, terutama untuk kebugaran para pemain. Kami memang melakukan beberapa kesalahan yang harus dibayar mahal dengan kekalahan. Meski begitu, tujuan dan target awal selama pramusim telah tercapai."
"Jelang laga melawan Stoke, saya sangat senang dengan cara kami bekerja. Laga pekan lalu melawan Celtic merupakan kesempatan yang jarang terjadi dan berlangsung hebat. Saya puas dengan cara tim membuat peluang. Memang kami kalah, tapi tak selamanya hasil akhir menjadi fokus utama pramusim," tutur manajer asal Irlandia Utara itu.
Stoke menjadi salah satu lawan yang membuat Liverpool kesulitan. Musim lalu, The Reds hanya bermain imbang di kandang dan harus tunduk saat tandang. Meski begitu, Stoke saat ini dilatih oleh manajer anyar, Mark Hughes.
"Manajer baru selalu membutuhkan waktu untuk memberikan hasil maksimal. Saya tak bisa membicarakan Stoke tanpa memberikan kredit untuk mantan manajer mereka, Tony Pulis. Membuat Stoke menjadi tim yang stabil jelas membutuhkan perjuangan sangat besar. Mereka berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan luar biasa."
"Stoke merasa membutuhkan sesuatu yang berbeda dan memilih Hughes yang merupakan manajer hebat. Hughes memiliki gaya melatih yang sangat khas dan bisa sukses dengan itu. Saya yakin dia memiliki ide untuk membuat Stoke semakin kuat. Pun memiliki pemain-pemain hebat di dalamnya. Kami mengerti setelah bermain imbang tanpa gol di kandang musim lalu, laga melawan Stoke akan selalu berat," ujar manajer 40 tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar