Mencetak dua gol di babak pertama yang mengantarkan skor
3-0 sebelum jeda atas Everton dan memiliki kesempatan emas untuk
mencetak hat-trik dari titik putih adalah sepenggal cerita Daniel
Sturridge di derby Merseyside edisi ke-222.
Sturridge
mengakui bahwa dirinya merasa frustrasi karena gagal mencetak gol dari
titik 12 pas untuk memastikan tiga golnya kemarin malam ketika
tendangannya melayang pada menit ke-54.
Kaptennya, Steven Gerrard, yang membuat sejarah bersama Liverpool lewat tiga golnya ke gawang the Blues pada Maret 2012, menginginkan Sturridge untuk menyamai raihannya dan memberikannya kesempatan menendang, tapi sayang peluang tersebut tak menjadi gol.
"Anda dapat melihat ketika saya ditarik saya sangat kecewa," ucap pemain 24 tahun tersebut. "Saya sangat kecewa dengan diri saya karena gagal memasukan bola penalti itu di depan the Kop di mana itu akan memastikan kemenangan menjadi lebih sempurna.
"Rasanya seperti mimpi, tapi tendangan itu melambung tinggi dan saya sangat terpukul. Tapi saya merasa beryukur untuk dapat mencetak dua gol dan berada di atas lapangan bersama anak-anak.
"Anda kemudian mengetahui bahwa ini semua mengenai performa tim dan kemenangan 4-0. Saya membantu tim mendapatkan kemenangan. Pada akhirnya, itu adalah penalti. Terkadang Anda mencetak gol, terkadang Anda gagal dan semuanya sama saja."
Kemenangan ini akan menjadi kenangan yang lama membekas di ingatan Kopites di manapun di seluruh dunia, sekaligus membentangkan jarak empat poin antara Liverpool dan tetangganya ini di klasamen Premier League.
Dengan dua klub ini bersaing ketat meraih tiket ke Liga Champions musim depan, laga ini dianggap sangat penting atas persaingan ke empat besar, paling tidak secara psikologis, sebelum kick-off.
Akan tetapi, Sturridge mempunyai pandangan lain. Ia berkata "Saya pikir jarak antara dua tim ini sangat jauh.
"Masih ada 15 laga lagi, jadi ini akan jadi perjalanan yang panjang dan belum ada yang bisa menjamin apapun. Kami harus bekerja keras dan terus bermain seperti ini hingga akhir musim nanti."
Kaptennya, Steven Gerrard, yang membuat sejarah bersama Liverpool lewat tiga golnya ke gawang the Blues pada Maret 2012, menginginkan Sturridge untuk menyamai raihannya dan memberikannya kesempatan menendang, tapi sayang peluang tersebut tak menjadi gol.
"Anda dapat melihat ketika saya ditarik saya sangat kecewa," ucap pemain 24 tahun tersebut. "Saya sangat kecewa dengan diri saya karena gagal memasukan bola penalti itu di depan the Kop di mana itu akan memastikan kemenangan menjadi lebih sempurna.
"Rasanya seperti mimpi, tapi tendangan itu melambung tinggi dan saya sangat terpukul. Tapi saya merasa beryukur untuk dapat mencetak dua gol dan berada di atas lapangan bersama anak-anak.
"Anda kemudian mengetahui bahwa ini semua mengenai performa tim dan kemenangan 4-0. Saya membantu tim mendapatkan kemenangan. Pada akhirnya, itu adalah penalti. Terkadang Anda mencetak gol, terkadang Anda gagal dan semuanya sama saja."
Kemenangan ini akan menjadi kenangan yang lama membekas di ingatan Kopites di manapun di seluruh dunia, sekaligus membentangkan jarak empat poin antara Liverpool dan tetangganya ini di klasamen Premier League.
Dengan dua klub ini bersaing ketat meraih tiket ke Liga Champions musim depan, laga ini dianggap sangat penting atas persaingan ke empat besar, paling tidak secara psikologis, sebelum kick-off.
Akan tetapi, Sturridge mempunyai pandangan lain. Ia berkata "Saya pikir jarak antara dua tim ini sangat jauh.
"Masih ada 15 laga lagi, jadi ini akan jadi perjalanan yang panjang dan belum ada yang bisa menjamin apapun. Kami harus bekerja keras dan terus bermain seperti ini hingga akhir musim nanti."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar