Brendan Rodgers belajar dari laga derby Merseyside di paruh pertama musim ini dengan melihat salah satu derby paling menarik yang pernah digelar di Goodison Park pada November silam.
Walaupun berhasil mencuri angka 3-3 atas Everton, di mana Liverpool harus memberikan keunggulan dua gol dan tertinggal, raihan satu poin didapat di menit-menit terakhir.

Laga seru lainnya tercipta saat Rodgers mencicipi laga derby pertamanya yang berkesudahan 2-2 di kandang the Toffees di mana Luis Suarez bisa saja memenangkan laga tersebut jikalau golnya pada menit ke-93 tak dianulir.


Kedua laga tersebut adalah hiburan berkelas untuk penonton netral; akan tetapi Rodgers ingin laga derby ke-222 nanti dinihari untuk lebih kalem.

Ia menuntut fokus dari pemainnya dan memanfaatkan atmosfer Anfield yang luar biasa.

Ia berkata, "Dari sudut pandang pelatih, Anda selalu mengharapkan bahwa itu akan berbeda."

"Terkang taktik menjadi tak berguna dan atmosfer dapat mendikte laga untuk berjalan ke arah yang berbeda.

"Sangat penting bagi Anda untuk tetap tenang dan tetap bermain dan percaya diri dengan bola. Itu adalah pesan saya kepada para pemain.

"Ketika Anda bermain kandang, Anda ingin keluar menyerang. Tapi di laga penting seperti ini Anda harus juga mempunyai disiplin taktik.

"Kami ingin menang di kandang, tak peduli apakah itu Everton atau tim yang lain yang kami lawan dan nanti tak akan ada bedanya.

"Saya pikir derby terakhir bisa dijadikan contoh bagaimana kami mampu bangkit setelah tertinggal. Kami berada di depan dan Everton menyamakan kedudukan lalu berbalik unggul.

"Ini menunjukan bahwa kami tim yang tak pernah menyerah. Kami tetap bertarung hingga akhir dan mendapatkan poin di sana menunjukan karakter dari skuat kami."