Seorang blogger Ryan Levis menulis mengenai opininya tentang siapa pemain Liverpool yang akan bersinar musim 2013-14.
"Baru
memasuki hari-hari awal Juni dan Liverpool telah dibombardir oleh
berbagai cerita tentang kemungkinan pemain yang datang dan pergi. Semua
orang mempunyai opini sendiri-sendiri tapi apa yang Liverpool butuhkan
adalah memang skuat yang lebih kuat dan pemain mana saja yang pantas
untuk itu," tulisnya dalam liverpoolfc.com
Menurut pandangannya ada tiga orang pemain Liverpool, dimana
diantaranya baru saja bergabung pada Januari saat bursa transfer musim
dingin dibuka, yang akan melejitkan tim asal Merseyside. Ketiga orang
itu adalah Philippe Coutinho, Daniel Sturridge, dan Jordan Henderson.
Coutinho
Menurut Levis pembelian Coutinho adalah kunci bagaimana strategi
Brendan Rodgers bisa berjalan dengan sangat baik pada paruh kedua musim.
Terutama bagaimana caranya memberi umpan kepada gol Daniel Sturridge
saat berhadapan dengan Newcastle di St James Park akhir musim lalu.
Ia menulis, "Gaya permainan Brendan Rodgers adalah mengenai lugasnya
cara menyerang. Pada paruh pertama, Liverpool terlihat sulit untuk
menyesuaikan gaya permainan ini dan juga kekurangan kreativitas
membongkar pertahanan lawan."
"Rodgers membongkar pasang para pemain untuk dimainkan pada posisi
gelandang serang, mencari kecocokan dari opsi yang ia punyai,"
lanjutnya.
Ia menjelaskan, "Tapi tidak setelah kedatangan Coutinho pada Januari.
Dengan kedatangannya Rodgers akhirnya menemukan pemain yang pas berada
di puncak segitiga lapangan tengah."
"Ketika bermain di sayap kiri, ia membuat para bek sayap kelimpungan
dengan kemampuannya. Itu membuat para pemain sayap lawan harus ikut
membantu pertahanan dan itu membuat kerja lawan menjadi dua kali lebih
berat."
"Ketika bermain di tengah Coutinho memberikan pengaruh terbesarnya
disini. Banyak momen-momen yang tak terduga dari umpan-umpannya, ia
kadang mengumpan pada pemain yang sangat sulit diraih. Ini adalah alasan
mengapa nama Coutinho sangat laku dijual," tegasnya.
Sturridge
Levis memuji bagaimana pembelian Rodgers bisa dibilang sangat sukses
dengan mendatangkan Coutinho dari klub Italia Internazionale dan
Sturridge dari Chelsea. Kehadiran dua ini memang membuat cara bermain
Liverpool lebih dinamis dan sedikit mengikis peran yang sangat besar
yang diemban Luis Suarez dalam paruh pertama.
"Sturridge mempunyai permulaian yang bagus di Anfield. Ia mencetak
gol pada debutnya di Liverpool, dan juga mencetak gol lagi di Anfield,
semua itu bermula saat ia mengacungkan gestur salut lima jari di Old
Trafford," tulisnya dalam blog.
"Performanya dalam laga di Etihad Stadium melawan Manchester City
adalah performa paling hebatnya sejauh ini. Ia dimainkan di sisi kanan,
tapi ia juga bergerak ke tengah, dan ia juga memberikan banyak ruang
untuk rekan-rekannya."
"Tidak peduli umpan seperti apa yang diberikan padanya, gocekan maut
dan pergerakannya cukup untuk membuatnya mampu mempertahankan bola dan
membuat rekan-rekannya merengsek maju ke depan. Melihat Sturridge
seperti ini seperti sebuah teori berbalik bahwa Anda harus mempunyai
kemampuan fisik untuk mempertahankan bola sebagai penyerang tengah."
"Jika Coutinho adalah bagian yang hilang dari tengah ke depan. Maka
Sturridge adalah jembatan dari depan ke tengah. Kemampuannya untuk
menahan bola membuat pemain seperti Suarez, Downing dan Coutinho lebih
berbahaya di bagian depan," jelas Levis.
Henderson
"Cara bermain Henderson selalu mencari umpan yang bagus dan
menggunakan penguasaan bola untuk mencari celah di antara pertahanan
lawan, ini diinspirasi oleh generasi Spanyol dan Barcelona. Ini membuat
Henderson memiliki paham yang sama dengan Brendan Rodgers dan itu cocok
dengan Coutinho, ini membuat kehadirannya sangat penting di tim."
Sang blogger kemudian mulai menjelaskan bagaimana Henderson bisa
menjadi bagian penting dalam tim Liverpool setelah menjalani paruh
pertama yang kurang baik karena kurangnya jam terbang. Ia menjelaskan,
"Etos kerjanya sangat dikagumi dan itu juga alasan bagaimana
peruntungannya bisa berubah seperti halnya Lucas."
Kemampuannya kadang diragukan terlebih setelah pertandingan
pertamanya sebagai starter adalah ketika Liverpool berhadapan dengan
Swansea di Liberty Stadium. Ini jomplang dengan torehan 48 kali bermain
dari 51 kemungkinan bermain di bawah Kenny Dalglish.
"Mencetak gol melawan Udinese dan permainan luar biasa saat
berhadapan dengan Fulham dan QPR membuat Henderson akan sulit keluar
dari pilihan Brendan Rodgers. Gol serta performa yang luar biasa
gemilang saat berjumpa dengan Norwich di Anfield, itu bisa menjadi titik
balik karir Henderson di Anfield."
"Dengan Sturridge dan Coutinho bermain di posisi normal mereka
Henderson sering bermain melebar ke sisi kiri. Walaupun tidak ada posisi
pasti dalam permainan mengalir ini ia bisa saja bermain ke tengah
bergabung melakukan tiki-taka bersama Coutinho, Sturridge dan Suarez.
Ini adalah kombinasi yang hilang di paruh pertama musim."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar